Latest News

Makam Andal Puasa Dijaga Malaikat

Di dalam sebuah riwayat yang berasal dari Sufyan As-Tsauri diceritakan bahwa ada seorang muslim yang telah mendapat kebahagiaan di alam barzah alasannya ia rajin berpuasa. Pada saat meninggal dunia, ia mendapat kenikmatan yang sangat luar biasa alasannya amalan-amalan ibadah selama hidupnya di dunia bisa menjaga dirinya.

Kejadian itu terjadi pada saat Sufyan AsTsauri tinggal di Makkah selama tiga tahun. Ketika itu, Sufyan salut melihat salah seorang penduduk Makkah yang berjulukan Abdullah. Pria itu mempunyai kebiasaan beribadah yang sangat istiqomah. Selain istiqomah puasa sunnah, ia juga selalu tiba ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari, kemudian melaksanakan tawaf dan shalat sunnah dua rakaat.

Ada Suara Malaikat
Sebelum pulang, ia biasa menyalami Sufyan sehingga diantara keduanya terjalin persahabatan yang sangat erat. Namun, pada siang hari yang terik, Sufyan tidak lagi menemukan Abdullah. Tentu saja hal itu menciptakan dirinya ingin tau alasannya waktu sudah lepas dari shalat Ashar, namun sahabatnya itu tak kunjung tiba ke masjid.

Rasa ingin tau itu membuatnya selalu bertanya-tanya ada apa gerangan dengan Abdullah?
"Apa yang terjadi dengan sahabatku Abdullah?"
"Apakah ia sedang sakit?"
Pertanyaan itu terus berkecamuk dalan hati dan pikiran Sufyan.

Berawal dari situlah hasilnya Sufyan mendatangi rumah Abdullah. Dugaan Sufyan ternyata benar adanya. Pada saat itu Abdullah sedang terbaring sakit di ranjangnya. Dalam kondisi yang sangat lemah tersebut, Abdullah memanggil sahabatnya untuk duduk lebih akrab dengannya sembari mengucapkan sesuatu.

"Apabila saya mati nanti, hendaklah kau sendiri yang memandikan aku, menyalatiku, kemudian kuburkan saya dan jangan kau tinggalkan saya sendirian di kuburan pada malam harinya. Talqinkanlah saya dengan kalimat tauhid saat Malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku," ujar Abdullah.

Sufyan pun menyanggupinya dan tak usang kemudian Abdullah meninggal dunia. Sufyan sangat murung dikarenakan telah kehilangan sobat karibnya itu. Meski demikian, Sufyan tetap sabar dan nrimo sembari melaksanakan amanah yang disampaikan almarhum kepadanya. Ia merawat mayat almarhum dengan memandikan, mengkafani, menyalati hingga ikut menguburkannya.

Berkat Puasa
Pada malam harinya, Sufyan juga menunggu seorang diri di atas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat talqin. Beberapa saat kemudian, antara sadar dan tidak, Sufyan mendengar bunyi dari atas.

"Wahai Sufyan, orang tersebut tidak butuh penjagaanmu, tidak butuh talqinmu, tidaj juga butuh pelipur laramu alasannya saya telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan, "kata bunyi tanpa wujud itu.
"Dengan apa engkau menjaganya? "tanya Sufyan.
"Dengan puasa di bulan Ramadhan dan diikuti puasa 6 hari di bulan syawal," jawab bunyi itu.

Tak usang sesudah obrolan itu,tiba-tiba Sufyan terjaga dan tersadar. Ia kaget alasannya saat itu ia tidak melihat seorang pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu, apakah bunyi itu berasal dari malaikat atau setan yang berupaya menghasutnya. Oleh alasannya itu, Sufyan kemudian pergi untuk mengambil air wudhu, melaksanakan shalat, kemudian pergi tidur.

Anehnya, dalam tidur itu ia bermimpi sama persis dengan insiden tadi. Bahkan mimpinya berulang hingga tiga kali. Hal itu menciptakan Sufyan yakin sekali bahwa bunyi itu berasal dar malaikat Allah, bukan dari setan. Ia juga mengerti bahwa sahabatnya itu telah mendapat nikmat kubur.

Sufyan pun berdoa kepada Allah SWT,
"Ya Allah, dengan anugerah dan kemuliaan-Mu, berilah saya taufik semoga sanggup berpuasa ibarat puasanya sahabatku ini, amiiin."

0 Response to "Makam Andal Puasa Dijaga Malaikat"

Total Pageviews