Latest News

Kisah Murtad Dari Islam Alasannya Yaitu Sombong

Tersebutlah seorang raja, Jabalah bin Aiham. Pengusaha kerajaan Ghassan.. Sangat tertarik dengan islam. Diapun menulis surat kepada Khalifah Umar radhiyallahu ‘anhu meminta izin untuk tiba ke Madinah, memeluk islam. Spontan Umar dan kaum muslimin sangat bahagia dengan maksud si Raja yang dulunya nasrani ini. Beliaupun menulis balasan, “Silahkan tiba untuk bergabung dengan kita. Kita mempunyai dan kewajiban yang sama.” Datanglah Jabalah bersama 500 penunggang kuda dari pasukannya. Ketika sudah bersahabat kita madinah, dia menggunakan baju yang dipintal dengan emas.., dan menggunakan mahkota kepala dengan manik-manik permata.

Sementara pasukannya menggunakan baju yang sangat indah. Masuklah Jabalah bersama pasukannya ke kota Madinah. Tidak ada satupun penduduk Madinah, kecuali semua mata mereka terbelalak melihat raja Ghassan. Sampai belum dewasa dan wanita. Setelah hingga di rumah Umar, ia menyambutnya dan mengajaknya duduk mendekat…

Sang raja memang benar masuk islam.., hingga balasannya tiba trend haji.

Pada trend haji kali ini, Umar melaksanakan haji, demikian pula Jabalah. Di sinilah mulai muncul masalah. Ketika thawaf, tiba-tiba kain ihram Jabalah terinjak seorang yang fakir dari suku Fazarah. Melihat hal itu, Jabalah pribadi murka besar dan menempeleng si fakir, hingga hidungnya terluka. Si fakirpun marah, dan dia hanya bisa mengadu kepada Umar bin Khatab, sang Khalifah yang adil nan bijaksana.

Setelah Jabalah menghadap Umar, terjadilah dialog,

“Apa sebabnya kau menampar saudaramu saat tahawaf?, wahai Jabalah.., hingga hidungnya terluka.” Tanya Amirul Mukminin.

“Dia menginjak kain ihramku. Andaikan bukan lantaran menghormati Ka’bah, ingin kupenggal kepalanya.” Jawab si raja.

“Nah, kini kau sudah mengakui. Ada dua pilihan, bayar denda kepadanya yang menciptakan dia merelakan kesalahanmu atau qishas, dan saya akan menampar wajahmu.” Umar memutuskan.

“Saya diqishas?? … Padahal saya raja dan dia jongos!!” Jabalah keheranan.

“Wahai Jabalah, Sesungguhnya islam menyamakan statusmu dengan dia. Tidak ada yang menciptakan lebih mulia selain taqwa.” Jawab Umar.

“Kalau begitu, saya akan balik nasrani.” Tukas Jabalah.

“Siapa yang mengganti agamanya (murtad) maka dia dibunuh… bila kau kembali jadi nasrani, saya akan penggal kepalamu.” Jawab Umar tegas.

“Berikan saya waktu hingga besok, wahai amirul mukminin.” Pinta Jabalah

“Ya, kita tunggu.” Jawab Umar.

Malam harinya, Jabalah dan beberapa tentaranya keluar dari Mekah.., dia menuju Konstatinopel dan kembali nasrani.

Setelah berlalu waktu yang usang dia tinggal di negeri nasrani, kesempatan menikmati lezatnya dunia mulai berkurang.. seiring dengan berkurangnya kemampuan indera insan untuk menikmati dunia.

Tinggallah kerugian. Jabalah masih mengingat kenangan indah saat menjadi muslim. Dia ingat betapa lezatnya shalat dan puasa bersama kaum muslimin.

Suatu saat dia melantunkan bait syair sambil menangis,

Orang terhormat menjadi nasrani lantaran tamparan *** Andaikan dia bersabar, itu tidak membahayakan dirinya
Aku terdorong melakukannya lantaran pujian dan kehormatan *** yang saat ini kutukar dengan mata yang buta
Andaikan ibuku tidak melahirkanku, duh andaikan saya *** kembali pada keputusan Umar
Duh andaikan saya memperhatikan si fakir *** dan saya berjalan di suku Rabi’ah dan Mudhor
Andaikan saya di syam, dengan hidup yang lebih sengsara *** saya duduk bersama rakyatku, dengan tuli dan buta.

Jabalah tak kuasa untuk kembali masuk islam. Dia tetap masuk nasrani hingga mati.. mati di atas kekufuran lantaran perilaku sombongnya untuk tunduk pada hukum Tuhan semesta alam.

(Sumber: Syabakah Al-MiSykah Al-Islamiyah)

0 Response to "Kisah Murtad Dari Islam Alasannya Yaitu Sombong"

Total Pageviews