Latest News

Kisah Asal Mula Ular Naga

Naga sebagai mahluk yang mempunyai eksekusi alam baik dan telah mencapai training kehidupan spiritual tahap tertentu, alasannya ialah mereka telah melatih training spiritual yang sangat lama. Pencapaian spiritual yang usang ini menimbulkan kaum naga memperoleh berkah dan kedudukan yang terhormat.

Pencapaian dan eksekusi alam baik yang dimiliki kaum naga, menimbulkan banyak naga yang mendapat kesempatan untuk mengabdikan dirinya secara eksklusif sebagai pendamping dan pelindung Buddha, Bhodisatva, dan para mahluk suci lainnya. Sering kita melihat gambar Bodhisatva Kwan-Im sedang bangun diatas naga yang mengantarkan kemana Sang Dewi pergi.

Kaum naga mempunyai banyak sekali macam ras yang berbeda-beda, dan setiap ras terbagi dalam dua gender yaitu lelaki dan wanita. Dimana naga lelaki mempunyai tanduk yang membesar dibagian atasnya, tetapi naga perempuan mempunyai tanduk yang lebih ramping dan kadang mengecil dibagian atasnya.

Selain itu naga lelaki mempunyai janggut yang berkilauan mirip mutiara di dagu dan pada lehernya. Dan naga perempuan akan tampak berbeda pada bentuk hidungnya, yang lebih lurus. Dagu dan lehernya tidak mempunyai janggut.

Perlambangan energi naga pada Fung-Shui diakui energinya sebagai salah satu pelindung di sebelah kiri dan pembawa energi keberuntungan dengan perlambangan warna hijau atau biru. Sedangkan di sebelah kanan di lambangkan dengan energi macan. Penyatuan kedua energi yang saling melengkapi sanggup membentuk suatu energi chi yang baik.

Pada aliran Fung-Shui yang melambangkan arah angin dan musim, dikenal dengan istilah Naga Biru. Yang berarti naga timur dan merupakan perlambangan dari ekspresi dominan spring, dan awal tahun. Macan putih yang berarti macan barat dan merupakan perlambangan arah barat.

Naga merupakan salah satu dari mahluk alam lain yang sangat unik dalam menentukan lokasi. Mereka tidak akan sembarang, bahkan sanggup dibilang benar-benar sangat berhati-hati dalam menilai dan memperhitungkan lokasi tempat kediamannya. Sehingga tempat dan lokasi yang disukai oleh kaum naga, biasanya akan mempunyai energi chi yang sangat tinggi dan baik.

Kelebihan dari kaum naga ini, yang menimbulkan kaum naga dikenal mempunyai banyak energi berkah dan rejeki yang berlimpah dibandingkan mahluk lainnya. Sehingga beberapa Master Fung Shui yang sanggup mengetahui keberadaan naga, akan mempertimbangkannya sebagai suatu kelebihan yang sangat positif.

Inilah beberapa teladan tempat yang lebih disukai oleh kaum naga:

Tempat dimana terdapat pohon yang pernah disambar petir dan terbakar.
Di bahari pada bab tengah teluk, biasanya ditandai dengan motif ombak yang mirip sisik naga.
Di bersahabat pinggir pantai yang terdapat banyak kerikil karang yang menonjol di permukaan laut.
Di danau yang hening dan higienis di gunung ataupun di kaki gunung. Kelima, di dalam gua, dimana sering muncul pelangi di atas atau dari dalam lisan gua.

Karena pada umumnya tempat yang disukai Naga sangat erat hubungannya dengan elemen air. Maka naga banyak dihubungi dengan ilahi hujan dan batara indra, ilahi halilintar (li-kong). Hal ini erat hubungannya dengan cara fung-shui yang mempergunakan unsur air sebagai pembawa energi berkah dan kekayaan.

Untuk menjadi naga dibutuhkan training yang tidak mudah, dan waktu yang sangat lama. Salah satu jenis naga berasal dari ular air. Ular air bilamana telah bermeditasi selama 500 sampai 1000 tahun, akan berubah menjadi Ular-Ikan ( ½ Ular ½ Ikan) dimana kepalanya masih berupa ular, tetapi tubuhnya mulai membesar sedikit dan sisiknya membesar mirip ikan, juga ekornya mulai berupa ekor ikan.

Ular-Ikan ini kalau melanjutkan meditasinya selama 500 tahun sampai 1000 tahun, maka akan berubah menjadi Ikan-Naga ( ½ Ikan ½ Naga ). Ikan-Naga mempunyai tubuh dan ekor mirip ikan, tetapi kepalanya membesar dan telah mirip kepala naga. Pada tahap ini ada juga yang telah menampakkan tanduk kecil di atas kepalanya.

Di Indonesia, Ikan-Naga ini banyak dijumpai di kawasan pantai selatan pulau jawa dan bali, alasannya ialah berkah yang dimiliki Ikan-Naga ini maka banyak penduduk setempat menghormati Ikan-Naga biar sanggup diberikan hasil ikan yang berlimpah dan bebas dari wabah penyakit menular.

Ikan-Naga juga mempunyai unsur air yang sangat kuat, sehingga oleh masyarakat jawa di masa lampau banyak diundang sebagai energi yang sanggup mencegah terjadinya kebakaran terlebih-lebih dimusim kemarau yang panjang.

Ikan-Naga yang melanjutkan meditasi selama 500 tahun sampai 1000 tahun, akan berubah menjadi Naga Tanpa Tanduk. Seluruh tubuhnya tepat menjadi naga, dengan warna yang mirip biru kehijauan. Walaupun ada juga yang telah mempunyai tanduk, tetapi tanduk dikepalanya masih sangat kecil sekali.

Naga tanpa tanduk ini banyak di jumpai dalam hiasan kerajaan-kerajaan di tanah jawa pada masa lampau. Dimana energi yang terpancar dari naga tanpa tanduk sanggup menambah pamor dan wibawa dari tempat yang di diaminya.

Naga Tanpa Tanduk akan menjadi Naga Bertanduk bilamana sanggup bermeditasi selama 500 tahun sampai 1000 tahun lagi. Naga Bertanduk mempunyai tanduk besar yang sempurna, dan ditumbuhi janggut panjang yang berkemilauan mirip pearl. Naga Bertanduk pada tingkat ini sebagian telah sanggup terbang di angkasa tetapi kemampuan jangkauannya masih terbatas.

Dibutuhkan meditasi sedikitnya 1000 tahun untuk mencapai Naga Emas yang sempurna, tubuhnya sanggup berubah warna seperti: cahaya emas, ataupun warna matahari. Naga Emas sanggup terbang kesegala penjuru alam, walaupun sepertinya tidak mempunyai sayap.

Adapula jenis naga lainnya yang tampak mempunyai sayap di badannya. Tidak banyak naga yang sanggup mencapai tingkat Naga Emas. Salah satunya sanggup kita lihat sebagai pengikut Bunda Mulia yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia dan mendapat kiprah untuk memegang dan menjaga Pusaka Stempel Perintah Bunda Mulia. Selain itu banyak pula naga-naga lainnya yang mengabdikan dirinya untuk menjaga dan menjunjung tinggi perintah Bunda Mulia.

Salah satu bangku tahta Bunda Mulia merupakan jelmaan dari 12 naga, dan jubah dan tongkat Kebesaran Bunda Mulia juga merupakan jelmaan dari naga-naga emas. Pada saat Bunda Mulia menampakkan dirinya di gunung Kun-Lun, 12 naga berkembang menjadi sebagai bantalan duduk Teratai Emas Bunda Mulia. Pada bab atas Teratai emas Bunda Mulia tampak sinar putih bagaikan cahaya matahari dan sinar emas bagaikan cahaya rembulan. Cahaya ini merupakan sinar dari tubuh dan janggut naga yang berkembang menjadi sebagai Teratai Emas.

Masih banyak lagi kisah naga yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia, Bodhisatva, pewaris aliran dan murid Bunda Mulia. Hasil meditasi dan eksekusi alam baik dari kaum naga, menimbulkan kaum naga mempunyai berkah dan energi rejeki yang luar biasa banyaknya. Hal ini menciptakan kaum naga banyak di hormati dan di berikan persembahan oleh manusia. Semua ini bertujuan, biar kiranya sang naga sudi melimpahkan berkah keberuntungan yang dimilikinya.

Kaum naga juga sanggup mengerti bahasa burung dan hewan lainnya. Dimana ada suatu kisah legenda yang menjelaskan bilamana seseorang memakan hati naga, beliau sanggup mengerti bahasa binatang. Kepercayaan ini tidak hanya dipercayai oleh masyarakat China terdahulu, tetapi juga di indonesia. Cerita ihwal hati naga yang menimbulkan seseorang mengerti bahasa hewan juga dipercayai oleh penganut kepercayaan jawa kuno di Indonesia.

Kisah ini mungkin telah menjadi legenda di tanah jawa, kisah hati naga sanggup dilihat pada kisah Aji Saka. Aji Saka merupakan orang pertama yang menginjak tanah jawa dan sebagai nenek moyang insan di tanah jawa.

0 Response to "Kisah Asal Mula Ular Naga"

Total Pageviews