Latest News

Dari Mana Asalnya Yahudi?





Tiba-tiba saja semua orang di dunia melihat bangsa Yahudi berada di tanah Palestina. Dari mana mereka berasal?

Nabi Ibrahim as dilahirkan dan tumbuh di negeri Babilonia, suatu negeri yang pada saat itu penduduknya melaksanakan banyak sekali bentuk kemusyrikan, ibarat menyembah batu, berhala, bintang. Semua penduduknya pada saat itu mengingkari Allah swt kecuali Ibrahim, istrinya dan keponakannya (Luth).

Berbagai upaya dilakukan olehnya untuk mendawahi mereka semoga menyembah Allah swt termasuk terhadap ayahnya sendiri dengan menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka sembah tidaklah sanggup memperlihatkan manfaat ataupun mudharat sedikit pun.

Ketika Ibrahim merasa bahwa da’wahnya kurang disambut maka mereka berpindah ke negeri Syam (Palestina) dan menetap di tempat Nablus. Dan pada saat Palestina diterpa petaka kelaparan dan biaya hidup begitu tinggi maka mereka berpindah ke negeri Mesir. Dari Mesir mereka kembali lagi ke Palestina.

Pada saat di Mesir, Ibrahim mendapat hadiah dari Fir’aun Mesir seorang budak perempuan yang berjulukan Hajar. Dan dari Hajar dia as mendapat Ismail yang lalu dibawa oleh Ibrahim ke Mekah.

Sementara dari Sarah, Ibrahim mendapat Ishaq pada usianya yang menginjak 100 tahun sesudah 14 tahun kelahiran Ismail. Kemudian Ishaq menikah dengan Rifqo binti Batwail di usia 40 tahun dan Ibrahim pada saat itu masih hidup. Dari Batwail ini, dia mendapat anak kembar yang berjulukan ‘Aishu dan Ya’qub.

Allah memperlihatkan kepada Ya’qub 12 orang anak, yaitu : Ruwaibil, Syam’un, Luwa, Yahudza, Isakhar, Zailun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naftli, Had dan Asyir. Sementara yang paling dicintai oleh Ya’qub yaitu Yusuf. Hal ini menciptakan cemburu saudara-saudaranya yang alhasil mereka bersepakat untuk membuangnya ke sumur yang ditemukan oleh sekelompok musafir dan dijadikan barang dagangan. Yusuf lalu dibeli oleh seorang penguasa Mesir dan istrinya dengan harga 20 dirham. Di negeri Mesir, Yusuf mendapat kesuksesan dengan menjadi bendaharawan negara dan ia pun mengajak ayah dan saudara-saudaranya untuk berpindah ke Mesir.

Ketika Mesir berada dalam puncak kezhaliman yang dilakukan oleh Fir’aun terhadap orang-orang Bani Israil dengan menyembelih belum dewasa lakinya dan membiarkan hidup belum dewasa perempuan lalu Allah swt mengutus Musa as dan Harun untuk menda’wahi Fir’aun.

Upaya Musa dan Harun ini pun mendapat perlawanan yang luar biasa dan keras dari Fir’aun dan para tukang sihirnya sehingga Musa dan orang-orang yang beriman kepadanya melarikan diri. Pelarian diri mereka pun dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya hingga hingga ke tepi lautan. Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke lautan sehingga terdapat jalan untuk sanggup dilintasi oleh Musa dan orang-orang yang beriman sehingga selamat hingga di tepian, dan saat Fir’aun serta tentaranya yang ada di belakang mereka memasuki jalan tersebut maka Musa memukulkan kembali tongkatnya ke lautan sehingga lautan itu menjadi ibarat sedia kala dan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya.

Kemudian Allah swt memerintahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya untuk keluar dari Mesir dan menuju Baitul Maqdis (Palestina). Di negeri ini, Musa mendapat suatu kaum yang berpengaruh dan gagah dari keturunan al Haitsaniyin, al Fazariyin dan al Kan’aniyin dan yang lainnya. Musa pun memerintahkan para pengikutnya untuk memasukinya serta memerangi mereka namun mereka semua enggan dan tidak mau menuruti perintah nabinya sehingga Allah menyesatkan mereka semua selama 40 tahun.

Pada masa 40 tahu didalam kesesatan ini Musa dan Harun meninggal dunia sehingga kepeminpinan Bani Israil dipegang oleh Yusa’ bin Nuun yang lalu berhasil menundukkan Baitul Maqdis.

Setelah orang-orang Bani Israil menetap di Palestina, mereka mengalami tiga masa secara berturut-turut :

    Masa Kehakiman; dimana kebanyakan keturunan mereka mengembalikan segala putusan dari perkara yang diperselisihkan diantara mereka kepada satu orang hakim. Masa ini berlangsung hingga sekitar 400 tahun.
    Masa Menjadi Raja; sebagaimana firman Allah swt didalam surat al Baqoroh ayat 246 – 252. Allah mengakibatkan Thalut sebagai raja, lalu Daud dan Sulaiman as.
    Masa Perpecahan; yaitu pada masa sesudah Sulaiman as terjadi perselisihan antara Rahbi’an bin Sulaiman dengan Yarbi’an bin Nabat. Kemudian Rahbi’an dan keturunan Yahudza serta Benyamin mendirikan negara yang berjulukan Negara Yahudza yang dinisbahkan kepada Yahudza dari keturunan Daud dan Sulaiman. Ibu kota negara ini di Baitul Maqdis.

Sedangkan Yarbi’an bin Nabath dengan 10 keturunan yang tersisa mendirikan negara Israil di sebelah Palestina bab utara dengan ibu kotanya yaitu Nablus. Merekalah orang-orang yang lalu dinamakan dengan Syamir yang dinisbahkan kepada gunug di sana yang berjulukan Syamir.

Pada tahun 722 SM, negara Israil jatuh ke tangan orang-orang Asyuri dibawah pimpinan raja mereka yang berjulukan Sarjun sedangkan negara Yahuza jatuh ke tangan orang-oang Fira’unah pada tahun 603 SM.

Pada kira-kira tahun 586 SM Bukhtanshar (Nebukat Nashar), raja Babilonia berhasil menduduki Palestina dan mengusir orang-orang Fira’unah serta menghancurkan negara Yahudza dan memenjarakan orang-orang Yahudi serta membawanya ke Babilonia, yang lalu dikenal dengan ‘Tawanan Bailonia’

Pada tahun 538 SM, raja Parsia yang berjulukan Kursy berhasil menaklukan Babilonia sehingga melepaskan para tawanan Yahudi dan sebagian dari mereka kembali lagi ke Palestina.

Pada tahun 135 SM, orang-orang Romawi pada masa kepemimpinan Adryan berhasil memadamkan revolusi yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi sehingga menghancurkan negeri. Orang-orang Romawi berhasil mengusir mereka (Yahudi) dari sana dan mengakibatkan mereka terpecah-pecah di banyak sekali tempat di bumi. Sebagaimana firman Allah swt

“Dan (ingatlah), saat Tuhanmu memberitahukan, bahwa Sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) hingga hari final zaman orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksa-Nya, dan Sesungguhnya Dia yaitu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, semoga mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al A’raf : 167 – 168)

Pada saat Palestina dibawah kekuasan Romawi ini, Allah swt mengutus Isa as sebagai Rasul kepada Bani Israil, sebagaimana firman Allah swt “Seorang rasul kepada Bani Israil” yang mengajak mereka untuk memperbaiki banyak sekali kerusakan. Seruan ini disambut oleh sebagian orang-orang Yahudi. Dan orang-orang Yahudi terpecah menjadi dua, sebagaimana diberitakan Allah swt ; “Lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir.” (QS. Ash Shaff : 14)

Golongan yang pertama yaitu orang-orang Kristen sedangkan yang kedua yaitu Yahudi.

Para tukang tenung dan ulama Yahudi mendatangi Raja Romawi semoga menangkap dan membunuh Isa as yang lalu usul ini disambut oleh raja, namun Allah swt mengangkat Isa dan menggantikannya dengan orang yang ibarat dengannya yang lalu disalib, firman Allah swt : “(Ingatlah), saat Allah berfirman: “Hai Isa, Sesungguhnya saya akan memberikan kau kepada final ajalmu dan mengangkat kau kepada-Ku.” (QS. Al Imran : 55)

Artinya : “dan alasannya yaitu Ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham perihal (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan perihal yang dibunuh itu. mereka tidak memiliki keyakinan perihal siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu yaitu Isa.” (QS. An Nisaa : 157)

(Disarikan dari Al Bidayah wan Nihayah dan majdah.maktoob.com).http://www.islampos.com/dari-mana-asalnya-yahudi-103473/.Gambar oleh Islampos.com

0 Response to "Dari Mana Asalnya Yahudi?"

Total Pageviews